My Blog List

Sunday, January 22, 2017

Pengorbanan Cinta Yang Berakhir Bahagia

22 januari 2017
Pengarang : muhhamsah.blogspot.com
Pengorbanan cinta yang berakhir bahagia




Ini yang sekian kalinya Adit menelpon Dewi dengan gombalannya,meski Adit dengan Dewi belum pernah ketemu dan keduanya belum saling mengenal,Namun Adit yakin kalau Dewi adalah wanita yang ia idamkan.
Perkenalan lewat media sosial membuatnya saling mempunyai kecocokan,adakalanya Dewi sering curhat kalau lagi galau dan Aditlah yang selalu menenangkannya. Keduanya saling melengkapi.Pernah Adit mengajak ketemuan tapi selalu saja Dewi menolak menurutnya belum waktunya tapi suatu saat pasti dipertemukan ungkapnya.Karna itu Adit tidak lagi memaksa Dewi untuk mengajak ketemu,biar Dewi saja yang menentukan kapan ketemunya.
Obrolan malam itu membuat Dewi berbunga-bunga karna Adit selalu saja meyakinkan Dewi kalau dirinya benar-benar suka padanya.Begitu juga yang dirasakan Dewi sama perasaannya yang menaruh suka pada Adit namun Dewi masih malu untuk mengungkapkannya,karna sejujurnya Dewi masih belum yakin kalau Adit sebegitu cepatnya menaruh rasa suka padahal dia belum tahu keadaan fisik Dewi sebenarnya.
Semenjak Kejadian kecelakaan itu membuatnya harus bertumpu di kursi rodanya karna kaki Dewi mengalami kelumpuhan permanen.Menurut Dokter kaki Dewi tidak dapat disembuhkan itu yang membuat Dewi sedih dengan keadaan fisik dirinya,apalah jadinya jika Adit mengetahui kondisi Dewi yang tidak sempurna pasti akan membuatnya kecewa.Itulah sebabnya mengapa Dewi Belum siap untuk bertemu dengan Adit.
Kata-kata cinta itu menggetarkan hati Dewi.
"Dewi aku yakin kamulah wanitaku...? Ujar Adit merayu.
"Kenapa kamu sebegitu yakinnya,kau dan aku belum saling bertemu...? Jawab Dewi.
"Memang,tapi entah mengapa perasaan ini selalu tenang jikalau mendengar suaramu...?Jawab Adit kembali meyakinkan Dewi.
"Berarti kamu suka sama suaraku aja dong...?Jawab Dewi kembali
"Emmm nggak juga,orangnya juga aku suka,kamu cantik dan anggun...?
"Makasih mas,jangan kebanyakan ngegombal ntar kecewa lagi.
"Kenapa harus kecewa,kamu bukan laki-laki kan...?
Keduanya saling menikmati obrolan malam itu apalagi Adit selalu menghibur Dewi dengan candaannya.Karna malam sudah semakin larut keduanya juga sudah mengantuk waktunya bobo cantik dan mimpi indah.
Sambut pagi dengan Senyum indahmu dan gapai mentari dengan jiwamu.
"Dewi,ayo sarapan sayaang...?Sapa ibu memanggil Dewi yang masih di kamarnya.
"Iya bu,Dewi menyusul...?Jawab Dewi.
Kasih sayang seorang ibu memang tidak pernah tergantikan bahkan disaat anaknya harus sakit dengan kondisi fisik yang tidak sempurna dan membutuhkan suport dan dukungan untuk tetap semangat menjalani hidup.Itulah yang selalu Ibu berikan untuk Dewi anak semata wayangnya.Bahkan ibu Dewi selalu berusaha membuat Dewi agar tetap selalu tersenyum ceria meski kondisi yang tidak sempurna.
"Dewi hari ini cek up yah...?
"Percuma mah,kaki Dewi nggak bakalan bisa sembuh...?
"Sayang kamu jangan bilang begitu dong,kamu harus optimis kaki kamu bisa sembuh itu kan baru kata dokter...?
"Kalo bukan kata dokter kata siapa lagi mah,kaki Dewi tuh lumpuh permanen dan itu nggak bakalan sembuh...?
"Siapa tahu ada keajaiban,kan tidak tahu,dokter bisa saja berkata begitu tapi kalo Dewi ada kemauan untuk bisa sembuh pasti Allah memberikan kesembuhan pada kaki Dewi,mau yah sayang...?
"Ya udah tapi mamah selalu dampingin Dewi yah...?
"Iya sayaaang,kan kamu anak mamah,senyum dong...?
Hari ini adalah jadwal Dewi untuk cek up, terkadang Dewi merasa bosan karna menurutnya kelumpuhan yang diderita kakinya itu tidak bakalan sembuh.Nyatanya sudah sering cek up dan terapi namun belum ada tanda-tanda kesembuhan pada kakinya itu,sehingga membuat Dewi patah semangat untuk bisa sembuh.Ibu Dewilah yang selalu memberi semangat kepada Dewi karna ibunya tidak mau Dewi terus bersedih dan merasa tidak pede jika didepan umum.
Mengenal Dewi dulu dia sosok wanita yang ceria,banyak lelaki di kampusnya yang mengagumi kecantikannya itu.Namun setelah apa yang dialami yang menjadikan kaki Dewi lumpuh membuatnya berubah menjadi wanita yang pendiam dan selalu tidak pede jika di depan umum.Sehingga mengharuskan Dewi untuk berhenti kuliah.Mungkin hanya sementara sampai ada kemauan untuk Dewi kembali kuliah.Ibunya tidak memaksakan keputusan Dewi itu.
Disaat yang bersamaan Adit juga akan menjenguk temannya yang sedang dirawat di rumah sakit,dan kebetulan Rumah sakit yang dituju sama dengan Dewi dimana Dewi akan melakukkan cek up terapi.Ada pemandangan mengharukan saat Adit keluar dari mobilnya terlihat seorang ibu yang susah payah menurunkan putrinya dari mobil,di situ Adit merasa iba dengannya dan mendorong Adit untuk membantu merangkulnya.Entah mengapa perasaan Adit ada yang aneh saat ia harus berusaha merangkul Dewi.Perasaan itu seperti sudah mengenal dekat dengannya dan jika dipandang tidak asing wajanya.Dewi belum merasa sadar bahwa dirinya dibantu oleh lelaki yang selama ini menyukainya.
"Terima kasih mas...?Sapa ibu Dewi saat membukakan kursi roda Dewi.
"Iya sama-sama bu,ini anaknya...? Jawab Adit dan bertanya.
"Iya mas...?
"Oh,kalo begitu saya duluan bu...?
"Iya mas...?
Dewi yang masih sibuk membetulkan posisi duduknya,dan masih belum memandang ke arah Adit tiba-tiba terdiam dan berkata dalam hatinya "siapa lelaki itu sepertinya aku mengenalnya".Ibu Dewi yang melihat Dewi sedang bengong dikagetkannya.
"Baik sekali yah lelaki itu,kamu mengenalnya...?
"eh, nggak Dewi tidak kenal...?
"Tapi mengapa pandangan kamu terus mengarah ke lelaki itu...?
"Mamah apaan sih...?
Adit masih merasa penasaran saat menolong wanita tadi,ia tidak mengerti mengapa hatinya selalu berkata-kata seolah-olah kenal dengannya.Dan pertemuan itu terjadi kembali saat Dewi akan pulang dari Rumah sakit dan seketika itu juga Adit keluar dari sebuah kamar inap rawat,.Kedua saling menatap tajam sampai-sampai Ibu Dewi bingung dan heran,dengan spontan Ibu Dewi mengagetkan Dewi kembali.
"Dewi kamu kenal...?
"apah,Dewi, nama kamu Dewi..?Jawab Adit yang tiba-tiba kaget dan mengalihkan pandangannya ke Ibu Dewi.
"Iya,namaku Dewi emang kenapa ada yang salah...! Jawab Dewi ketus.
"Sepertinya aku mengenalmu tapi dimana yah.
"Mas ini kan yang tadi nolong kamu,Sayang ...?Ujar ibu kepada Dewi.
"Apaah mah,jadi dia yang sudah nolong Dewi,ko Dewi baru ngeh yah..?Jawab Dewi bingung.
"Nama saya Adit tante...?
"Apah,Adit,ayo mah kita cepet pulang...?Jawab Dewi sambil memutarkan kursi rodanya meninggalkan Adit.
"Dewi tunggu,aku ingin berbicara sesuatu denganmu...?
"Dewi siapa Adit itu,kamu kenal dia...?Tanya ibu Dewi sambil mendorong kursi rodanya Dewi.
Tanpa menghiraukan Adit yang terus mengejarnya,namun Dewi tetap pergi meninggalkan Adit tanpa sepatah kata pun terucap,sebenarnya Dewi merasa bersalah pada Adit,Dewi merasa malu dengan kondisi fisik yang belum diketahui sama Adit sebelumnya.Namun disisi lain Adit masih merasa peduli buktinya setelah pertemuannya di rumah sakit Adit masih menelpon Dewi dan kali ini Adit benar-benar yakin kalau Dewilah wanita yang dicintainya.Adit menjelaskan keyakinannya untuk tetap serius dengan Dewi meski Dewi masih saja menolak karna kondisi fisik Dewi yang tidak sempurna.Namun ketulusan cinta Adit kepada Dewi membuatnya untuk menerima kekurangan Dewi.Adit berjanji akan membahagiakan Dewi dan mengembalikan Dewi seperti dulu.
"Kamu tau aku wanita tidak sempurna,aku cacat carilah wanita yang lebih baik dari aku..?"Ujar Dewi pada Adit dalam teleponnya.
"Aku menerima kekuranganmu,aku mencintai kamu dengan tulus,apapun yang terjadi kau adalah wanita pilihanku,percayalah dewi aku akan selalu menjagamu dan merawatmu dengan ikhlas..? Jawab Adit dengan keseriusannya.
Mendengar kata-kata Adit tanpa disadari Dewi meneteskan airmatanya.Rasa terharu dan bahagia yang dirasakan Dewi saat itu.Dengan begitu tulusnya Adit mencintai Dewi dan menerima kekurangannya.Sungguh Allah telah mempertemukan mereka dalam cinta yang indah.Perkenalan Adit dan Dewi berakhir dengan sebuah ikatan pernikahan.Keduanya berjanji untuk saling bersama dalam cinta,menerima kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Diakhir cerita Adit sangat setia dan sabar dengan kondisi Dewi yang lumpuh,Adit selalu mendorong Dewi untuk bisa sembuh,setiap minggunya Adit mengajak Dewi untuk terapi,dan hasilnya sedikit demi sedikit perubahan pergerakan terlihat dari jari-jari lentik Dewi,itu artinya Dewi bisa sembuh dan dapat berjalan seperti dulu lagi.Begitu besar perjuangan dan pengorbanan cinta Adit kepada Dewi.Semoga cinta mereka sampai akhir hayat.

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system