22 januari 2017
Pengarang : muhhamsah.blogspot.com
Pengorbanan cinta yang
berakhir bahagia
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcm_qyc8vZD91ehxyGH-O-XfCVuMC3KqMNpkxs4Peq5EGiJfUXB-7T4Qy2lrCwhiMkOv-gNPr0adKIeyTk8sHBg_hwZ6a-xqw8VJRJ5Js8BxAlDKf1GyW0exF6cvtmL-ww0QSiiJUVB_Q/s320/20161118_091649.jpg)
Perkenalan lewat media sosial
membuatnya saling mempunyai kecocokan,adakalanya Dewi sering curhat kalau lagi
galau dan Aditlah yang selalu menenangkannya. Keduanya saling melengkapi.Pernah
Adit mengajak ketemuan tapi selalu saja Dewi menolak menurutnya belum waktunya
tapi suatu saat pasti dipertemukan ungkapnya.Karna itu Adit tidak lagi memaksa
Dewi untuk mengajak ketemu,biar Dewi saja yang menentukan kapan ketemunya.
Obrolan malam itu membuat Dewi
berbunga-bunga karna Adit selalu saja meyakinkan Dewi kalau dirinya benar-benar
suka padanya.Begitu juga yang dirasakan Dewi sama perasaannya yang menaruh suka
pada Adit namun Dewi masih malu untuk mengungkapkannya,karna sejujurnya Dewi
masih belum yakin kalau Adit sebegitu cepatnya menaruh rasa suka padahal dia
belum tahu keadaan fisik Dewi sebenarnya.
Semenjak Kejadian kecelakaan itu
membuatnya harus bertumpu di kursi rodanya karna kaki Dewi mengalami kelumpuhan
permanen.Menurut Dokter kaki Dewi tidak dapat disembuhkan itu yang membuat Dewi
sedih dengan keadaan fisik dirinya,apalah jadinya jika Adit mengetahui kondisi
Dewi yang tidak sempurna pasti akan membuatnya kecewa.Itulah sebabnya mengapa
Dewi Belum siap untuk bertemu dengan Adit.
Kata-kata cinta itu menggetarkan
hati Dewi.
"Dewi aku yakin kamulah
wanitaku...? Ujar Adit merayu.
"Kenapa kamu sebegitu
yakinnya,kau dan aku belum saling bertemu...? Jawab Dewi.
"Memang,tapi entah mengapa
perasaan ini selalu tenang jikalau mendengar suaramu...?Jawab Adit kembali
meyakinkan Dewi.
"Berarti kamu suka sama
suaraku aja dong...?Jawab Dewi kembali
"Emmm nggak juga,orangnya juga
aku suka,kamu cantik dan anggun...?
"Makasih mas,jangan kebanyakan
ngegombal ntar kecewa lagi.
"Kenapa harus kecewa,kamu
bukan laki-laki kan...?
Keduanya saling menikmati obrolan
malam itu apalagi Adit selalu menghibur Dewi dengan candaannya.Karna malam
sudah semakin larut keduanya juga sudah mengantuk waktunya bobo cantik dan
mimpi indah.
Sambut pagi dengan Senyum indahmu
dan gapai mentari dengan jiwamu.
"Dewi,ayo sarapan
sayaang...?Sapa ibu memanggil Dewi yang masih di kamarnya.
"Iya bu,Dewi menyusul...?Jawab
Dewi.
Kasih sayang seorang ibu memang
tidak pernah tergantikan bahkan disaat anaknya harus sakit dengan kondisi fisik
yang tidak sempurna dan membutuhkan suport dan dukungan untuk tetap semangat
menjalani hidup.Itulah yang selalu Ibu berikan untuk Dewi anak semata
wayangnya.Bahkan ibu Dewi selalu berusaha membuat Dewi agar tetap selalu
tersenyum ceria meski kondisi yang tidak sempurna.
"Dewi hari ini cek up yah...?
"Percuma mah,kaki Dewi nggak
bakalan bisa sembuh...?
"Sayang kamu jangan bilang
begitu dong,kamu harus optimis kaki kamu bisa sembuh itu kan baru kata
dokter...?
"Kalo bukan kata dokter kata
siapa lagi mah,kaki Dewi tuh lumpuh permanen dan itu nggak bakalan sembuh...?
"Siapa tahu ada keajaiban,kan
tidak tahu,dokter bisa saja berkata begitu tapi kalo Dewi ada kemauan untuk
bisa sembuh pasti Allah memberikan kesembuhan pada kaki Dewi,mau yah sayang...?
"Ya udah tapi mamah selalu
dampingin Dewi yah...?
"Iya sayaaang,kan kamu anak
mamah,senyum dong...?
Hari ini adalah jadwal Dewi untuk
cek up, terkadang Dewi merasa bosan karna menurutnya kelumpuhan yang diderita
kakinya itu tidak bakalan sembuh.Nyatanya sudah sering cek up dan terapi namun
belum ada tanda-tanda kesembuhan pada kakinya itu,sehingga membuat Dewi patah
semangat untuk bisa sembuh.Ibu Dewilah yang selalu memberi semangat kepada Dewi
karna ibunya tidak mau Dewi terus bersedih dan merasa tidak pede jika didepan
umum.
Mengenal Dewi dulu dia sosok wanita
yang ceria,banyak lelaki di kampusnya yang mengagumi kecantikannya itu.Namun
setelah apa yang dialami yang menjadikan kaki Dewi lumpuh membuatnya berubah
menjadi wanita yang pendiam dan selalu tidak pede jika di depan umum.Sehingga mengharuskan
Dewi untuk berhenti kuliah.Mungkin hanya sementara sampai ada kemauan untuk
Dewi kembali kuliah.Ibunya tidak memaksakan keputusan Dewi itu.
Disaat yang bersamaan Adit juga
akan menjenguk temannya yang sedang dirawat di rumah sakit,dan kebetulan Rumah
sakit yang dituju sama dengan Dewi dimana Dewi akan melakukkan cek up
terapi.Ada pemandangan mengharukan saat Adit keluar dari mobilnya terlihat
seorang ibu yang susah payah menurunkan putrinya dari mobil,di situ Adit merasa
iba dengannya dan mendorong Adit untuk membantu merangkulnya.Entah mengapa
perasaan Adit ada yang aneh saat ia harus berusaha merangkul Dewi.Perasaan itu
seperti sudah mengenal dekat dengannya dan jika dipandang tidak asing
wajanya.Dewi belum merasa sadar bahwa dirinya dibantu oleh lelaki yang selama
ini menyukainya.
"Terima kasih mas...?Sapa ibu
Dewi saat membukakan kursi roda Dewi.
"Iya sama-sama bu,ini
anaknya...? Jawab Adit dan bertanya.
"Iya mas...?
"Oh,kalo begitu saya duluan
bu...?
"Iya mas...?
Dewi yang masih sibuk membetulkan
posisi duduknya,dan masih belum memandang ke arah Adit tiba-tiba terdiam dan
berkata dalam hatinya "siapa lelaki itu sepertinya aku
mengenalnya".Ibu Dewi yang melihat Dewi sedang bengong dikagetkannya.
"Baik sekali yah lelaki
itu,kamu mengenalnya...?
"eh, nggak Dewi tidak
kenal...?
"Tapi mengapa pandangan kamu
terus mengarah ke lelaki itu...?
"Mamah apaan sih...?
Adit masih merasa penasaran saat
menolong wanita tadi,ia tidak mengerti mengapa hatinya selalu berkata-kata
seolah-olah kenal dengannya.Dan pertemuan itu terjadi kembali saat Dewi akan
pulang dari Rumah sakit dan seketika itu juga Adit keluar dari sebuah kamar
inap rawat,.Kedua saling menatap tajam sampai-sampai Ibu Dewi bingung dan
heran,dengan spontan Ibu Dewi mengagetkan Dewi kembali.
"Dewi kamu kenal...?
"apah,Dewi, nama kamu
Dewi..?Jawab Adit yang tiba-tiba kaget dan mengalihkan pandangannya ke Ibu
Dewi.
"Iya,namaku Dewi emang kenapa
ada yang salah...! Jawab Dewi ketus.
"Sepertinya aku mengenalmu
tapi dimana yah.
"Mas ini kan yang tadi nolong
kamu,Sayang ...?Ujar ibu kepada Dewi.
"Apaah mah,jadi dia yang sudah
nolong Dewi,ko Dewi baru ngeh yah..?Jawab Dewi bingung.
"Nama saya Adit tante...?
"Apah,Adit,ayo mah kita cepet
pulang...?Jawab Dewi sambil memutarkan kursi rodanya meninggalkan Adit.
"Dewi tunggu,aku ingin
berbicara sesuatu denganmu...?
"Dewi siapa Adit itu,kamu
kenal dia...?Tanya ibu Dewi sambil mendorong kursi rodanya Dewi.
Tanpa menghiraukan Adit yang terus
mengejarnya,namun Dewi tetap pergi meninggalkan Adit tanpa sepatah kata pun
terucap,sebenarnya Dewi merasa bersalah pada Adit,Dewi merasa malu dengan
kondisi fisik yang belum diketahui sama Adit sebelumnya.Namun disisi lain Adit
masih merasa peduli buktinya setelah pertemuannya di rumah sakit Adit masih menelpon
Dewi dan kali ini Adit benar-benar yakin kalau Dewilah wanita yang
dicintainya.Adit menjelaskan keyakinannya untuk tetap serius dengan Dewi meski
Dewi masih saja menolak karna kondisi fisik Dewi yang tidak sempurna.Namun
ketulusan cinta Adit kepada Dewi membuatnya untuk menerima kekurangan Dewi.Adit
berjanji akan membahagiakan Dewi dan mengembalikan Dewi seperti dulu.
"Kamu tau aku wanita tidak
sempurna,aku cacat carilah wanita yang lebih baik dari aku..?"Ujar Dewi
pada Adit dalam teleponnya.
"Aku menerima kekuranganmu,aku
mencintai kamu dengan tulus,apapun yang terjadi kau adalah wanita
pilihanku,percayalah dewi aku akan selalu menjagamu dan merawatmu dengan
ikhlas..? Jawab Adit dengan keseriusannya.
Mendengar kata-kata Adit tanpa
disadari Dewi meneteskan airmatanya.Rasa terharu dan bahagia yang dirasakan
Dewi saat itu.Dengan begitu tulusnya Adit mencintai Dewi dan menerima
kekurangannya.Sungguh Allah telah mempertemukan mereka dalam cinta yang
indah.Perkenalan Adit dan Dewi berakhir dengan sebuah ikatan
pernikahan.Keduanya berjanji untuk saling bersama dalam cinta,menerima
kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Diakhir cerita Adit sangat setia
dan sabar dengan kondisi Dewi yang lumpuh,Adit selalu mendorong Dewi untuk bisa
sembuh,setiap minggunya Adit mengajak Dewi untuk terapi,dan hasilnya sedikit
demi sedikit perubahan pergerakan terlihat dari jari-jari lentik Dewi,itu
artinya Dewi bisa sembuh dan dapat berjalan seperti dulu lagi.Begitu besar
perjuangan dan pengorbanan cinta Adit kepada Dewi.Semoga cinta mereka sampai
akhir hayat.
No comments:
Post a Comment