HUJAN...SAMPAIKAN
CINTAKU PADANYA!
Langit
disore hari kali ini tampak berwarna abu-abu tua. Angin menyampaikan kabar,
bahwa sebentar lagi akan ada air jatuh dari langit. Benar saja, tak lama
kemudian,tetes demi tetes dan kini semakin deras air hujan turun membasahi
bumi.Dalam sekejap,tanah mampu mengeluarkan baunya yang khas. Begitupun dengan
para tanaman. Tak ketinggalan juga dingin dengan kejamnya menusuk tulang-tulang
setiap makhluk hidup. Terutama bagi gadis berumur 16 tahun yang bernama Fingka
atau yang akrab dipanggil Inka,yang kini sedang berada di sebuah tempat yang
cukup luas.Disana terdapat dua buah Ring basket yang terletak secara
berhadapan, dengan jarak ring yang satu dan yang lainnya sekitar 8 Meter.Inka dengan lihainya memainkan bola
berwarna orange dengan garis-garis hitam yang mengelilingi bola itu.Rambutnya
yang pendek sebahu ia ikat menyerupai ekor kuda dengan ikat rambut berwarna
hitam.Bajunya yang berlengan pendek sampai sikut serta celana pendek selutut
dan memakai sepatu warrior berwarna hitam putih telah basah oleh keringat
bercampur air hujan. Ia bermain dengan perasaan campur aduk.Rasa kesal, kecewa,
marah, sedih, semuanya ada. Dan ia hanya bisa mengekspresikannya dengan bermain
basket.Ia berlari mendekati Ring dan melemparkan bolanya kedalam ring itu berkali-kali.Untuk
kesekian kalinya ketika ia marah, ia melempar bolanya kesembarang arah. Dan
kini, tanpa ia ketahui bola tersebut mengenai kepala seorang cowok bertubuh
tinggi sedikit dari Inka, berkulit putih dengan gaya rambut seperti Justin
Bieber (waktu ia masih remaja) dan masih mengenakan seragam putih abu-abu, yang
sedang berjalan di koridor dekat lapangan itu.
“Aaaww....Aduh.
Siapa sih yang ngelempar bola ini? Ga mikir apa, kalau kena kepala itu bisa
sampai geger otak.” Rutuk cowok itu, dan mencari-cari si pemilik bola.Sedangkan
sang pemilik hanya bisa terduduk lemas ditengah lapang.Pasrah tubuhnya disiram
oleh air hujan.Sambil menangis ia memukul-mukul alas duduknya, yaitu lapangan
yang telah basah.Suara air hujan menutupi suara tangisnya.
Cowo itu
masih mencari-cari siapa pemilik bola yang dengan kejamnya mengenai kepalanya.
Pandangannyapun tertuju pada sosok gadis di tengah lapang.Ia mendekati gadis
itu,dan melemparkan bolanya kedepan gadis itu.Bola menggelinding kehadapan
gadis itu.Gadis itupun menengadahkan kepalanya untuk melihatsiapa yang telah
melemparkan bolanya itu.
DEGG...!!!
Keduanya
kaget dan salin tatap...
“Inka?!”
Ucap cowok itu setengah percaya, setengah tidak.
“Very?!”
balas Inka.
“Ngapain Loe
disini?” Keduanya melontarkan pertanyaan yang sama secara bersamaan.
“Ngapain
si,loe disini? ga ada kerjaan banget tau ga! Hujan-hujanan ditengah lapang.
Kayak anak kecil tau ga!”Omel Very.
“apaan sih
loe?! Sewot banget. Suka-suka gue. Peduli apa loe sama gue?! Minggir!!” Usir
Inka dan ia mengambil bolanya, lalu kembali bermain basket.
“Loe tu
emang rese ya. Di tanya baik-baik malah songong.”
Inka tidak
menghiraukan ucapan atau lebih tepatnya berteriak.Karena suara hujan cukup
berisik dan membuat suara orang berbicara di tengah-tengahnya akan menjadi
kecil.Ia terus mendrible bolanya dan untuk kesekian kalinya memasukkannya
kedalam ring.
“Woy Inka!
Gue itu lagi ngomong sama loe!”
Sejenak,Inka
menoleh dan kembali bermain. Very yang sudah terlanjur kesal, merebut bola dari
Inka dan melemparnya ke taman sekolah yang tak jauh dari lapangan.
“Apaan sih
loe?Ganggu aja. Dateng-dateng bikin masalah.Balikin bola gue!!”
“Ga!”
“Balikin!!”
“Enggak!!”
“Very,Lo itu
rese banget ya!!”
“Loe yang
rese. Ngelempar bola sembarangan. Sakit nih Kepala gue!”
“Oooh...terus
gue harus bilang WOW gitu? WOW!!”
“Iiiish...lo
tuh ya.Sumpah rese!”
“Bodo amat.”
Lalu Inka
pergi mengambil bolanya dan beranjak mengambil tasnya yang setia berada di
bangku taman di samping lapangan.Dan berlalu dari hadapan Very.
“Wooy!!!Inka
!!” Very terus berteriak memanggil nama Inka. Namun,Inka tak sedikitpun menoleh
dan terus berjalan meninggalkan lapangan dan keluar dari gerbang sekolah.
“Aaargh!!!...Rese
banget sih...Ga tau apa kalau gue lagi kesel. Malah dateng terus nambah-nambah
gue kesel.” Inka menggerutu di tengah derasnya air hujan sambil
menendang-nendang kerikil yang ada dijalanan.Tiba-tiba....
DARRR!!!!
geledek membalas gerutuan Inka.Inka pun terlonjak,kaget.
“Ini
lagi.Sama aja.Bikin gue kesel tahu ga!! Ngagetin aja.”Sambil berkacak pinggang
dan menunjuk-nunjuk langit.
Hujan...Sampaikan
Cintaku Padanya! Karya Rifa KhaeraniAdd caption
Inka semakin
kesal dengan semua kejadian yang ia alami hari ini. Inka masih belum sembuh
dari insiden tadi pagi.Hatinya serasa di tusuk-tusuk, terus dikasih
garam.Periiiih banget.Bayangin aja kalau orang yang kita cintai ternyata
mencintai orang lain.Beuh...nyesek banget.Kalau kata lagunya Cita Citata
'Sakitnya tuh disini' (sambil nunjuk ke hati). Lagi ngomel-ngomel sama langit,
Inka akhirnya sadar. Kok ga ada air hujan lagi yang basahin gue???....Oooooh
ternyata ada yang mayungin Inka.
"Tata....ngapain
lo disini?"
"Gue
tadi habis jalan sama Ryan. Eeeh ada Inka disini, lagi hujan-hujanan. Ya udah
Tata payungin. Biar Inka ga sakit." Tata senyum manis banget ke Inkka.
Tapi, dibalas Inka dengan tatapan sinis.
"Ga
usah sok perhatian deh lo Sana pergi. Gue mau sendiri." Inka ngusir Tata.
"Inka
ngusir Tata?"
"Iya
lah...menurut lo??"
"Tapi
kan Tata niatnya baik,mau nolongin Inka."
"Pergi
lo sana!!" Inka jerit-jerit di tengah derasnya hujan.
"Eh ada
apaan nih?...Busset...Inka.Lo ngapain hujan-hujanan gitu???Gak jelas banget
lo." Ryan tiba-tiba nongol dari belakang Tata sambil bawa 2 plastik
bandrek hangat.
"Eh
Ta..nih bandreknya.Minum ya,biar badannya hangat."
"Makasih
Ryan." Tata senyum maniiiis banget.
Inka makin
panas dan kesel.WOY...gue juga kedinginan Ryan.Kenapa loe ga nawarin gue???
"Lo mau
Ka???Nih" Sambil menyodorkan minumannya. Namun, ketika Inka mau ngambil,
eeeeh minumannya di tarik lagi.
"Beli
sonoh! :p "
"hahahaha...ih
Ryan. Kasian Inkanya. Nih Inka,minum punya aku aja."
"Ga
usah sok baik deh kalian. Kalian tuh ga ngerti sama apa yang gue rasain
sekarang. Gue benci sama lo berdua." Inka berlari meninggalkan mereka
berdua.Hujan masih deras.Dan badan Inka udah basah banget....banget....banget.Ryan
bingung.Mau di kejar atau diem.Tapi hati kecilnya teriak-teriak supaya Ryan
ngikutin Inka.Akhirnya,Ryan ngejar Inka dan meninggalkan Tata yang bengong
bego.
Inka terus
lari sampai akhirnya ia tiba di rumah pohon kesayangannya.Ia nangis lagi
disana.
"Gue
bego!!! Kenapa gue mesti suka sama orang yang jelas-jelas mencintai orang lain.
Kenapa juga dia ga ngertiin gue??Gue sahabatnya dari kecil. Harus gimanalagi
gue nunjukin sikap bahwa gue cinta sama dia.Kenapa juga dia harus dateng lagi
di kehidupan gue,ketika dia yang gue cinta mulai deket sama gue...Kenapa
Ta???Kenapa lo harus dateng?"
Bayangan
tadi pagi,waktu Tata dateng kesekolah dan Ryan yang jingkrak-jingkrak saking
girangnya, ketemu sama sahabat kecil mereka (lebih tepatnya saingan buat Inka)
yang sudah lama pergi ke Perancis.Dan kini kembali ke Indonesia.Inka yang cengo
dan ga percaya,Tata balik ke Indonesia malah jadi obat nyamuk disana.di cuekin
habis-habisan sama mereka.
"Tuhaaaan...gue
harus gimana??Gue cape mendem ini terus. Sampai kapan
tuhan??Sampaikapan??"Inka masih nangis sesenggukan.
"Hujan..sampaikan
pada Ryan..."Suaranya pelan ketika menyebut nama Ryan.
"GUE
CINTA SAMA LOE!!!"Teriaknya di tengah hujan deras.
"Inka...loe
kenapa?"Tiba-tiba Very datang dan bertanya.
"Lo ga
boleh nangis"
"Gue ga
nangis kok. Ini cuman air hujan"
"Bohong..."Ujarnya
dan mengusap lembut pipi Inka. Ryan yang berada tak jauh dari sana, menyaksikan
itu semua.Hatinya sakit dan pilu.Ia menyender di batanga pohon dan terduduk
lemas.
Mulai saat
itu,Ryan ga pernah nyapa lagi Inka. Apalagi ngobrol. Apalagi main basket bareng
lagi. Ryan lebih asik sama Tata terus..Sampai 2 bulan kemudian, Inka hilang
tanpa kabar.Ryan ga tau Inka kemana.Sampai akhirnya ia ketemu sama
Very."Yan...Lo bego Yan." Tiba-tiba Very menonjok perut Ryan."eh
lo apa-apaan sih??"
"Yan,asal
lo tau. Inka lagi koma di rumah sakit. Inka tuh cinta sama lo dari kecil
Yan.Tapi apa?Lo malah memilih Tata yang manjanya super. Inka masuk rumah sakit
gara-gara Makanan Inka waktu di kantin di kasih sambel banyak banget sama si
Tata.Padahal dia tau,kalau Inka ga boleh makan pedes gara-gara dia
punyapenyakit asam lambung.Dan sekarang penyakitnya udah kronis banget.Dan Loe
masih asik-asikan,ketawa ketiwi sama si Tata.Bego lo Yan.Sahabat macam apa loe
itu Yan??"
Ryan
terduduk lemas dan menangis.
Tiba-tiba
dering telepon masuk dari Hpnya Very bunyi (Song_Maddi Jane Impossible)
"Halo...Iya...serius
Bu??...Innalillahi...Ya Allah..."Very lemas seketika.Hpnya jatuh.
"Kenapa
Ver?"
"Inka...Meninggal
Yan."
"Apa???
Serius lo???"
Acara
pemakaman selesai...Dita, sepupu Inka memberikan secarik kertas kepada
Ryan,sambil nangis sesenggukan.
"Ada
surat dari Ka Inka. Ini Dita temuin di balik foto ka Ian sama ka Inka. Baca
ka..."Pintanya. Dan akupun membacanya.
Hujan adalah
curahan airmata para dewi yang sedang menangis...
Bagiku,
hujan menyimpan banyak kenangan tentang kita. Kita yang sering hujan-hujanan
sambil main basket di lapangan sekolah, malem-malem yang kalau minta ijin sama
pak Joko satpan kita,Susaaaah banget.Yang masih membekas jelas dalam bayanganku,ketika
kita berada di pinggir sungai,kamu menyanyikan sebuah lagu yang sangat romantis
dan merdu.Hujan yang mecurahkan banyak kenangan indah bersamamu kawan...Hingga
tiba saatnya kamu bertemu dengan Tata yang memang lebih cantik daripada
aku.Kamu yang lebih semangat ketika bertemu dengannya. Kamu yang sedikit down
ketika Tata pergi ke Prancis. Dan ketika ia kembali, aku kau asingkan. Yan.
Asal kamu tahu, aku mencintaimu sejak kita kecil.Aku sakit ketika kamu
mencintai Tata.Aku pendam rasa ini..menunggu sampai kamu tahu.Tapi,kamu ga
pernah mau tahu..Aku selalu menerima apapun yang kamu lakukan kepadaku.Kamu
permainkan aku, aku terima. Kamu cuek sama ku, aku terima. Kamu bikin aku
cemburu, aku terima. Selalu di jadiin obat nyamuk kalau lagi berduaan sama Tata..Tak
ada kata yang bisa kuu
capkan lagi.
Aku lelah menghadapi semua ini .Salam kawan.
No comments:
Post a Comment