Cerita Cinta Cinta Masa
SMA Ku
Judul Cerpen
Cinta Masa SMA
Cerpen
Karangan: Muh Hamsah
Kategori:
Cerpen Cinta, Cerpen Remaja
Lolos
moderasi pada: 27 June 2016
Pertama kali
Raisa melihat Kevin, disaat itu juga mata Raisa dan Kevin saling bertatapan.
Dan tiba-tiba rasa itu muncul di hati Raisa, bisa jadi perasaan itu disebut
dengan cinta. Waktu itu, waktu terakhir ujian, Kevin tiba-tiba bikin Raisa
galau. Dan itu pertama kalinya Raisa dibikin galau sama seorang cowok.
Setelah
ujian selesai, tiba-tiba Wenda datang menghampiri Raisa.
“Raisa, ada
kabar buruk nih buat lo!”
“Kabar apaan
tu?” tanya Raisa yang sangat penasaran.
“Itu loh, si
Kevin. Katanya, dia mau nembak cewek. Denger-denger sih cewek yang mau dia
tembak anak sekolah ini juga.” jawab Wenda.
Dan tanpa
disadari, air mata Raisa jatuh dan Raisa nggak bisa berkata apa-apa lagi,
selain menahan amarah dan menitikan air mata mendengar kabar itu.
Disaat Raisa
sedang menangis, Angel tiba-tiba nyamperin Raisa.
“Raisa, lo
kenapa? Kok lo nangis?” tanya Angel yang kebingungan.
Raisa pun
nggak ngejawab pertanyaan Angel tadi, dan Angel terus mendesak menanyakan
pertanyaan tadi pada Raisa. Chaca pun datang menghampiri Raisa, Chaca adalah
salah satu sahabat Raisa dan Angel.
“Angel, si
Raisa kenapa? Kok dia nangis?” tanya Chaca yang ikut-ikutan bingung.
“Nggak tau
juga Cha, dianya nggak mau ngejawab pertanyaan gue. Gue datang tadi, dianya
udah nangis.” jawab Angel.
“Raisa, lo
kenapa? Cerita dong ke gue sama Angel. Lo ada masalah apa?” tanya Chaca.
“Gue nggak
kenapa-kenapa kok, gue cuma sedih dan kecewa aja. Ternyata Kevin mau nembak
cewek lain.” jawab Raisa yang masih menangis.
“Ha! Lo
jangan bercanda deh. Masa iya Kevin mau nembak cewek lain, setau gue dia suka
sama lo. Emang siapa yang ngomong sama lo?” tanya kedua sahabatnya.
“Iya, tadi
Wenda yang ngomong ke gue.” jawab Raisa.
Angel dan
Chaca langsung pergi ke luar kelas dan mencari Wenda.
“Wen,
beneran si Kevin mau nembak cewek?” tanya Angel.
“Iya, Kevin
mau nembak cewek dan ceweknya itu si Raisa. Gue sama Kevin udah sepakat mau
ngerjain Raisa dulu. Lo jangan bilang-bilang sama Raisa ya.” jawab Wenda.
“Oh, jadi lo
mau ngerjain si Raisa. Gue kirain Kevin beneran mau nembak cewek lain, untung
aja gue nggak ngelabrak Kevin duluan. Haha.” ujar Chaca.
Setelah
Angel dan Chaca menemui Wenda, mereka berdua kembali ke kelas untuk nenangin
Raisa yang masih nangis tadi. Dan tiba-tiba Kevin menghampiri Raisa dan menarik
tangannya.
“Pulang
bareng gue yuk?” ajak Kevin.
“Nggak!
Lepasin tangan gue! Gue bisa pulang sendiri!” bentak Raisa.
“Udah, lo
jangan bandel deh! Ayo pulang bareng gue.” Kevin pun menarik tangan Raisa.
Angel,
Wenda, dan Chaca pun juga menyuruh Raisa pulang bareng Kevin.
“Udah, lo
pulang bareng dia aja, Raisa.” ujar Wenda.
Dan
akhirnya, Raisa pun nggak bisa menolak karena Kevin terus memaksa Raisa.
Di tengah
perjalanan pulang, Kevin memulai pembicaraan.
“Lo kenapa
nangis, Raisa?” tanya Kevin.
“Gue nggak
kenapa-kenapa kok! Emang penting ya buat lo gue kenapa! Nggak kan.” jawab Raisa
dengan jutek.
“Kalau lo
nggak kenapa-kenapa, trus lo kok nangis sampe segitunya. Lo jutek amet sih, gue
kan nanya baik-baik sama lo. Emang Wenda tadi ngomong apaan sih? Tadi gue liat
lo abis ngobrol sama Wenda, lo langsung nangis.” tanya Kevin.
“terserah
gue dong mau jutek sama siapa! Nggak ada yang ngelarang kan! Wenda bilang kalau
lo mau nembak cewek trus ceweknya juga satu sekolahan sama kita.” jawab Raisa.
“Trus,
kenapa lo yang nangis? Lo cemburu ya sama gue.” tanya Kevin sambil ngeledek
Raisa.
Raisa hanya
terdiam, dia nggak ngejawab pertanyaan Kevin tadi. Di perjalanan, Kevin
ngajakin Raisa untuk makan di kafe dulu.
“Sebelum
pulang, kita mampir dulu ya ke kafe. Soalnya gue lapar nih, gue yang traktir
deh. Oke!” ajak Kevin.
“Terserah lo
aja deh.” jawab Raisa.
Sesampainya
Raisa dan Kevin di kafe, mereka berdua memesan makanan terlebih dahulu. Dan
pada saat menunggu pesanan datang, Kevin mengulangi pertanyaannya tadi.
“Raisa, lo
jawab dong pertanyaan gue tadi. Gue pengen tau, kenapa lo nangis waktu Wenda
bilang kalau gue mau nembak cewek lain?” tanya Kevin dengan wajah yang serius.
“Lo jadi
cowok bego banget sih! Nggak peka sama perasaan cewek! Gue nangis gara-gara gue
tu cemburu kalau lo mau nembak cewek lain. Gue suka sama lo, gue sayang sama
lo. Tapi lo nya aja yang nggak nyadar-nyadar dari dulu.” jawab Raisa.
“Oh gitu,
sebelumnya gue mau nanya dulu sama lo. Lo tau nggak siapa cewek yang gue sayang
dan mau gue tembak itu?” tanya Kevin sambil menatap mata Raisa.
“Ngaak! Gue
nggak tau. Lagian nggak penting banget!” jawab Raisa dengan wajah sinisnya.
“Lo yakin
nggak mau tau siapa cewek yang mau gue tembak itu?” tanya Kevin.
“Hmm,
sebenarnya sih gue emang pengen tau. Emang siapa sih cewek nya?” tanya Raisa
dengan jutek.
“Cewek yang
mau gue tembak itu ada di hadapan gue sekarang dan nama cewek itu Raisa.” jawab
Kevin.
Raisa pun
tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kevin tadi. Raisa belum
sepenuhnya percaya sama omongan Kevin tadi.
“Raisa, kok
lo diam sih! Lo emang nggak ngerasa ya kalau sebenarnya gue juga suka sama lo.
Gue udah jatuh cinta sama lo semenjak kita pertama kali ketemu. Gue sayang
banget sama lo, lo mau nggak jadi pacar gue?” Kevin pun memegang tangan Raisa.
Raisa
kembali terdiam, karena dia masih nggak nyangka kalau cowok yang disukainya
juga suka padanya.
“Lo serius?
Lo nggak lagi bercanda kan, Kevin? Trus yang dibilang Wenda tadi apa?” tanya
Raisa.
“Iya, gue
serius. Gue nggak bercanda kok. Kalau soal Wenda tu, sebenarnya gue sama Wenda
udah ngerencanain hal ini dari tadi malam, buat ngerjain lo sebelum gue nyatain
perasaan gue sama lo.” jawab Kevin dengan senyumannya.
“Lo berdua
iseng banget sih sama gue sampai bikin gue nangis kayak tadi, gue kan jadi
malu.” jawab Raisa yang tersipu malu.
“Haha, iya
iya maaf deh. Trus sekarang gimana? Lo terima nggak gue jadi pacar lo?” tanya
Kevin.
“Hmm, gimana
ya? Gue fikir-fikir lagi ya. Haha.” jawab Raisa sambil tertawa.
“Ah, lo
serius dong. Gue kan nggak lagi bercanda.” ujar Kevin.
“Haha, iya
iya gue serius nih. Hmm, iya gue mau kok.” jawab Raisa.
“Mau apa?” tanya
Kevin.
“Iya gue mau
jadi pacar lo, Kevin.” jawab Raisa sambil tersenyum.
Setelah
Raisa dan Kevin makan, mereka berdua langsung pulang. Kevin mengantarkan Raisa
pulang karena hari sudah menunjukan pukul 14.00 WIB.
Tiba-tiba hp
Raisa berdering, ada pesan masuk dari salah seorang sahabatnya yang bernama
Debby. Debby dan sahabatnya yang lain berniat untuk main ke rumah Raisa.
Setibanya di
rumah, Kevin langsung pergi karena dia sudah ditelfon oleh orangtua nya. Dan
sahabat-sahabat Raisa pun sudah menunggu di gerbang rumah Raisa.
“Cie, cie,
cie. Ada yang baru jadian nih.” ledek semua sahabatnya.
“Hahaha,
kalian tau dari mana?” tanya Raisa.
“Ya iya lah,
kan tadi Wenda yang cerita di sekolah.” jawab sahabatnya sambil tertawa.
“Akhirnya,
lo jadian juga ya sama pangeran kodok lo itu. Haha.” ledek Ghina.
Ghina juga
termasuk sahabat Raisa.
“Haha, lo
bisa aja na.” jawab Raisa.
Raisa pun tersenyum-senyum
sendiri karena merasa sangat senang sudah bisa memiliki Kevin.
Keesokan
harinya, saat di kelas Wenda nyamperin Raisa yang kebetulan lagi ngumpul bareng
kelima sahabatnya itu.
“Raisa,
gimana lo sama Kevin? Lo udah tau siapa cewek yang mau ditembak Kevin?” tanya
Wenda sambil tertawa.
“Haha, lo
jail banget ya Wenda. Ngerjain gue nyampe gue nangis kayak gitu. Awas lo ya,
gue bales lo besok.” jawab Raisa.
“Hahaha,
damai dong? Gue kan Cuma mau ngetes lo aja, seberapa besar cinta lo ke Kevin.”
ledek Wenda.
“Haha,
sialan lo Wen!” jawab Raisa.
Kevin pun
datang dan Kevin langsung mengahampiri Raisa. Wenda dan sahabat-sahabt Raisa
yang lain langsung ngeledek Kevin.
“Cie, cie,
cie. Yang baru jadian nih.” ledeknya.
karena tak
mau diledek oleh teman-temannya, Kevin mengajak Raisa ke kantin.
“Oh iya,
mbib lo ikut jalan-jalan itu kan?” tanya Raisa yang memulai pembicaraan.
Mbib adaah
panggilan sayang dari Raisa untuk Kevin, dan Kevin pun juga mempunya panggilan
sayang untuk Raisa yaitu Mbeb.
“Hmm, liat
dulu deh. Soalnya gue males pergi, lo pergi mbeb?” jawab Kevin.
“Loh, kok lo
gitu sih mbib. Lo pergi aja, kalau lo nggak pergi gue males ikut ah.” ujar
Raisa.
“Gue males
mbeb.” jawab Kevin.
“Ya udah
deh, gue juga nggak ikut.” ujar Raisa.
Keesokan
harinya saat Raisa dan Kevin makan di kafe tempat mereka jadian, tiba-tiba hp
Kevin berbunyi. Kevin pun mengambil hp nya.
“Pesan dari
siapa, mbib?” tanya Raisa.
“Hmm, ini
dari orang mbeb.” jawab Kevin dengan gugup.
karena
melihat Kevin gugup menjawab pertanyaan dari Raisa tadi, Raisa pun curiga dan
langsung mengambil hp nya Kevin dan membaca pesan di hp Kevin. Dan ternyata
yang ngirim pesan adalah, mantan Kevin yang bernama Aulia.
“Oh, jadi lo
nggak mau ikut jalan-jalan, gara-gara lo mau pergi sama nih orang! Oke deh
kalau mau lo kayak gitu!” ujar Raisa yang kesal membaca pesan di hp Kevin.
“Bukannya
gitu, gue bisa jelasin kok. Lagian gue mau pergi jalan-jalan, gue Cuma mau
ngerjain lo aja mbeb. Lo jangan ngambekan gitu dong mbeb.” jawab Kevin yang
berusaha menjelasakan masalahnya pada Raisa.
“Bodoh amat!
Alasan lo banyak banget! Gue mau pulang aja deh! Mood makan gue udah ilang.”
ujar Raisa.
Raisa pun
langsung keluar dari kafe dan mencari taksi. Kevin segera menyusul Raisa, tapi
Raisa udah keburu naik taksi.
Saat malam
harinya, Kevin berusaha untuk menghubungi Raisa. Tapi, Raisa tidak
menghiraukannya sama sekali. Raisa kesal sama Kevin yang masih berhubungan sama
mantannya. Sedangkan dia dilarang dekat-dekat sama cowok lain dan sama
mantannya. Raisa menganggap Kevin sangat egois.
Pagi
harinya, saat Kevin nyampe di sekolah. Kevin langsung mencari Raisa.
“Mbeb, lo
masih marah ya sama gue?” tanya Kevin.
“Menurut
lo?” jawab Raisa dengan jutek.
Kevin pun
langsung memegang tangan Raisa tanpa ragu di hadapan sahabat-sahabatnya itu.
“Cie, cie,
cie. Lo so sweet banget sama Raisa.” ledek sahabat-sahabatnya Raisa.
“Mbeb, gue
minta maaf ya sama lo. Bukan maksud gue buat bohong sama lo, gue sama Aulia itu
Cuma sekedar teman biasa doang kok mbeb. Plis, percaya sama gue.” ujar Kevin.
“Kenapa lo
nggak bilang sama gue kalau lo masih berhubungan sama mantan lo itu? Giliran
gue, lo larang buat dekat-dekat atau komunikasian sama mantan gue. Tapi lo aja
masih komunikasian sama mantan lo. Lo egois banget.” jawab Raisa.
“Iya, iya
gue tau kalau gue egois. Gue minta maaf sama lo, gue janji nggak bakalan kayak
gitu lagi sama lo. Gue nggak bakalan bohong-bohong atau nutup-nutupin sesusatu
lagi sama lo. Maafin gue mbeb, gue sayang banget sama lo mbeb. Plis, kasih gue
kesempatan lagi.” ujar Kevin.
“Beneran lo
mau janji nggak bakalan ngulangin hal kayak gini lagi? Gue nggak ngelarang lo
kok buat smsan sama mantan lo, tapi asalkan lo mau jujur dan nunjukin apa isi
smsan lo sama mantan lo itu. Jangan ada yang ditutupin dari gue.” jawab Raisa.
“Iya gue
janji, maafin gue ya sayang. Gue cinta dan sayang banget sama lo.”
“Oke deh,
gue maafin lo. Gue juga sayang banget sama lo mbib, gue marah gara-gara gue
nggak mau kehilangan lo.” jawab Raisa.
Akhirnya
masalah Raisa dan Kevin pun selesai, dan mereka kembali damai lagi. Kevin sudah
berjanji pada Raisa untuk tidak berbohong lagi.
Sahabat-sahabat
Raisa pun juga merasa lega dan senang karena sahabat nya sudah kembali damai
dengan Kevin.
THE END
Cerita Cinta
Masa SMA merupakan cerita pendek karangan Muh Hamsah, kamu dapat mengunjungi
halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu
suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
No comments:
Post a Comment