Mahasiswa
Yang Jatuh Cinta Pada Dosennya
Di suatu
kampus ternama, ada seorang mahasiswa yang terkenal karena kecerdasannya, dan
hampir seluruh kampus mengenal mahasiswa ini. Dia adalah seorang mahasiswa muda
yang bernama Yudi, anak yang sangat sederhana dan disukai teman-temannya karena
ramah.
Kisah ini
bermula di semester 5, ketika salah satu dosen perempuan yang mengajar di kelas
Yudi. Dosen itu adalah dosen muda yang baru setengah tahun mengajar, jadi dia belum
terlalu menguasai mata kuliah yang diajarkannya. Dalam suatu kesempatan,
ternyata sang dosen salah menjelaskan mata kuliahnya, dan mahasiswa yang
komplen adalah Yudi, dia menjelaskan kepada dosen bahwa materi yang
dibawakannya salah, dan hal itu membuat dosen ini malu karena mahasiswa lain
menggerutu dan menyurakinya dan akhirnya dia marah.
Sang dosen
meninggalkan ruang kelas dan lari ke ruangannya, dia menangis karena malu, dan
salah satu dosen lain melihatnya, lalu menanyakan alasannya menangis. Setelah
dijelaskan, akhirnya beberapa dosen memutuskan untuk memanggil Yudi ke ruang
dosen, di situ Yudi disuruh meminta maaf kepada dosen tersebut dan berjanji
tidak lagi membuat sang dosen malu.
Sejak saat
itu, Yudi mulai sering memperhatikan dosen ini, walau terkadang sering salah
mengajar namun kini Yudi sudah tak peduli lagi, Yudi malah merasakan ada suatu
perasaan berbeda ketika memperhatikan saat sang dosen mengajar. Lama-kelamaan
Yudi akhirnya menyadari bahwa dia jatuh cinta kepada dosen ini, namun dengan
statusnya yang mahasiswa dan anak didik sang dosen, Yudi agak minder untuk
mendekati dosen ini.
"Cinta
adalah sebuah tenaga tambahan yang tak terduga", yah mungkin pepatah itu memang benar
adanya. Karena perasaan Yudi yang semakin kuat, akhirnya dia nekad menghubungi
sang dosen melalui SMS dan memintanya bertemu di luar kampus dengan alasan
membahas mata kuliah. Sang dosen meng-Iyakan keinginan Yudi dan akhirnya di
suatu malam mereka bertemu di salah satu caffe di dekat kampus.
Di caffe
itu, sang dosen mulai menanyakan materi yang diminta Yudi, namun saat sang
dosen menjelaskan, Yudi malah bengong dan pandangannya kosong memandang muka
sang dosen, dan hal ini membuat dosen ini kesal,
Dosen : Yud, saya ini sibuk. Kamu kalau benar-benar mau minta
penjelasan dari saya ya serius donk, jangan ngerjain saya donk.
Yudi : Maaf bu, saya memperhatikan kok dari tadi.
Dosen : Memperhatikan penjelasan saya, atau memperhatikan
muka saya?
Yudi : Eh maaf bu, emmm
Dosen : Apa? Kamu belum puas mau ngerjain saya lagi?
Yudi : Bukan bu, gini saya mau jujur saja bu, tapi sebelumnya
saya mau minta maaf kalau saya tidak sopan sama bu dosen.
Dosen : Silakan jujur, emang ada apa? Kalau mau ngerjain,
saya mending pulang saja ini.
Yudi : Bukan bu, emmm saya mau bilang kalau saya suka sama
ibu! Maaf saya lancang.
Dosen : Apa?! Beneran deh kamu emang mau ngerjain saya, ya
udah saya pulang saja yah, terimakasih atas bercandanya, gak lucu!
Yudi : Tunggu bu! Sumpah saya jujur!
Dosen : (bengong) maksud kamu apa sih? Saya jadi bingung
(mukanya merah)
Yudi : Saya suka sama bu dosen, saya gak lagi ngerjain bu
dosen, saya hanya mengutarakan perasaan saya saja.
Dosen : Owwww
Yudi : Jadi gimana bu?
Dosen : Gimana apanya?
Yudi : Ya itu, saya suka sama ibu.
Dosen : Suka ya suka aja, emang apa hubungannya sama saya? Di
kantor aja banyak dosen yang suka sama saya kok.
Yudi : Saya ingin menikahi ibu!
Dosen : Hah?! Nekad emang kamu yah yud, lulus aja belum udah
mikir nikah.
Yudi : Gak tau bu, saya gak bisa bohongi perasaan saya sama
ibu.
Dosen : Ah tau deh yud, saya mau pulang.
Yudi : Kasih jawaban bu, plisss jangan buat saya penasaran.
Dosen : Kalau serius, datangi bapak saya!
Sebuah tantangan buat yudi, yah memang dosen ini adalah dosen
yang cukup serius dan tidak suka pacaran atau berhubungan layaknya pemuda
pemudi jaman sekarang.
Merasa tertantang dengan jawaban sang dosen, benar saja
beberapa hari kemudian Yudi datang ke rumah sang dosen dan mengutarakan
keinginannya untuk menikahi dosennya itu langsung kepada ayah sang dosen.
Mereka semua kaget dengan kenekadan Yudi, namun melihat keseriusan mahasiswa
muda itu, akhirnya mereka menerima niat baik Yudi.
Sang dosen mau dinikahi Yudi, dengan syarat Yudi harus sudah
lulus kuliah, dan syarat itu bisa dilalui Yudi dalam waktu yang tepat. Setelah
lulus kuliah, Yudi lalu segera menikahi dosen pujaan hatinya itu, dan sekali
lagi cinta itu tidak mengenal status atau umur.
No comments:
Post a Comment