Pengorbanan sang pria yang
tidak pernah disadari oleh wanita (analogi sederhana dibalik sikap diam pria)
Pagi hari
ini di awal tahun 2012 saya masih merasakan bingung dengan apa sebenarnya
tujuan hidup yang ingin saya capai. Karena terlalu banyak resonansi suara dalam
benak saya yang menuntut untuk di terjemahkan secara cepat dalam wujud tindakan
nyata. Pagi ini ada sebuah kejadian yang benar-benar membuka sedikit kabut
dalam benak saya, bahkan sebelumnyapun saya tidak bisa meraba akan hal ini.
Sewaktu saya
sedang di sebuah halte, banyak sekali anak sekolah yang sedang mengantri untuk
mendapatkan bus yang akan mengantarkan mereka ke sekolah (semoga saja....
karena biasanya Mall yang mereka tuju selain sekolah... wkwkwkwk...).
Tapi sudut
mata saya menangkap sebuah kejadian yang unik pagi ini yang saya anggap sebagai
nutrisi otak, ada seorang gadis remaja (berseragam SMA) sedang marah-marah
dengan seorang anak laki-laki (mungkin pacarnya).
Cew:
sudahlah, sana lo berangkat sekolah saja sendiri.. mendingan pakai taxi gw
berangkatnya. Bisa rusak ntar tatanan rambut gw, bisa-bisa lusuh seragam gw
ntar di sekolah..
Cow : ayolah
kita bareng saja berangkatnya.. Gw bakalan pelan-pelan deh...
Cew : gw
bilang enggak ya enggak.. Ngerti apa yang gw bilang ga si?
Cow : iya
ngerti, tapi apa lo juga ga bisa ngertiin apa yang sudah gw lakuin demi bisa
jemput lo sekarang ini?
Cew : gw ga
mau tahu itu, sudahlah.. Lo berangkat aja sendiri sana..
Cow :
dengerin, gw rela diomelin kaka gw nanti waktu pulang sekolah karena bawa kabur
motor dia, demi buat jemput dan nganterin lo berangkat sekolah.. Tapi lihat apa
yang lo lakuin sekarang, sama sekali tidak pernah hargain apa yang sudah gw
lakuin.
Saya (dalam
hati) : What.. Cuma gara-gara masalah dijemput pakai motor jadi masalah? Cuma
karena hal itu seorang wanita berhak merendahkan pria? (dan masih banyak
pertanyaan lagi...)
Cew :
laluuuu... ? Masalah ???
Cow :
terserah deh, gw berangkat sendiri aja sekarang... Lo berangkat aja semau lo
mau pake apa !!
Cew :
laluuuu... ? Masalah ???
Cow : enggak
koq, ya sudahlah, hati-hati yah berangkatnya, gw akan ikuti lo sampai sekolah
deh, sekedar memastikan lo sampai dengan selamat.
Duuuuuuaaaaarrrr...
Sebuah pukulan yang sangat keras sekali di ulu hati saya begitu mendengar
kata-kata itu.. Apa Anda tahu kenapa? Yah benar, anak laki-laki itu mengalah
dan rela melakukan apa saja namun tidak mendapatkan balasan seperti yang
seharusnya. Sang pria sangat direndahkan sekali dalam hal ini.
Ingin
rasanya saya menampar sang pria agar sadar dari hipnotis cinta wanita yang tak
tahu diri itu. Tak selang beberapa lama sebuah taksi telah meluncur membawa
sang gadis itu meninggalkan teman prianya diatas motor sendirian.
Saya tak
bisa menahan diri lagi..
Segera saya
hampiri anak laki-laki itu, saya cuma memberikan advice "sorry,coba kamu
buka web ini... Semoga itu akan menolong kamu dari situasi yang sangat
memalukan ini.."
Guys.. Apa
kalian sudah bisa membaca maksud dan tujuan dari kutipan percakapan diatas?
Yah, semua intinya adalah bentuk penghargaan dan pengertian terhadap pasangan
kita.
Mengerti
pasangan kita adalah suatu hal yang wajib. Kadar untuk mengerti pasangan, sama
dengan kadar mengerti diri kita sendiri. Ketika seorang pria ingin mengerti
wanita, maka ia harus berani meluangkan waktu yang lebih. Butuh sebuah
keikhlasan, namun Anda tidak akan pernah rugi ketika mampu mengerti pasangan.
Dan tahukah Anda pengorbanan seorang pria yang kadang tidak Anda diketahui.
Lihatlah ini
sebagai analogi sederhana atau sekedar percontohan dari perlakuan yang
terwakilkan.
1. Seorang
anak laki-laki, dengan uang jajan seadanya. Diberi orang tua nya agar bisa
makan di kantin sekolah, atau ongkos transportasi ke sekolah.
Quote :
kalian
merasa dia akan menggunakan semua uang jajannya?
Dia selalu
menabung untukmu selama tiap hari, menahan lapar, menahan segala ajakan teman
untuk pergi bermain dan berharap cukup untuk mengajakmu pergi jalan-jalan di
hari minggu nanti. Mungkin hanya sekedar nonton atau pergi makan, lalu ketika
hari minggu yang dimaksud, Anda bisa menjawab : "duh,.. sori nih kayanya
aku gak bisa pegi sama kamu hari ini soalnya diajakin keluarga pergi...
Maaf..."
Duuuaarrrr....
Kamu sudah sukses menghancurkan perasaan, pengorbanan anak laki-laki tersebut.
Mungkin mereka tak pernah menangis, atau pun curhat sama temannya. Karena
mereka itu merasa jantan! Mereka selalu menyimpan perasaannya seorang diri.
2. Ketika
beranjak dewasa, para wanita cantik hanya akan pergi sama cowo yang punya
kendaraan roda 4. Ketika pria harus bersaing untuk mendapatkan dirimu, mereka
akan lebih berhemat mati-matian agar bisa mengajak mu untuk berkencan.
Quote :
ketika Anda
mau di ajak pergi, dan kaget untuk pertama kali Anda dijemput memakai
motor...lalu Anda menjawab
"duh
rambut gw bisa rusak nih…""duh, siang bolong gini kamu ngajakin aku
pergi... Panas tau"
"duhhhh,
debu, panas… laen kali aja deh ya ?"
Mungkin Anda
tidak sadar mengatakannya,.. tapi percaya lah...
Hati mereka
sakit..
3. Ketika
sudah berkeluarga... Anda tau? mereka kerja banting tulang seharian penuh untuk
mencukupi kalian makan..
Quote :
Tahu pepatah
ini gak?
"Seorang
ayah makan telur ayam, sedangkan anak istrinya makan daging ayam"Di benak
seorang ayah, asalkan anak istrinya bahagia itu udah cukup.
Kalau perlu
gak makan, ato sekedar makan mi instan, asalkan anak istri bisa makan dia sudah
senang... Jangan suka menyia-yiakan uang hasil kerja keras suami mu itu.
4. Ketika
punya anak, sudah meranjak dewasa.. dia kesulitan untuk membiayai
keluarganya,.. tapi ada satu hal yang harus kalian tahu..
Quote :
"Mau
ayah / suami mu seorang perampok, pencuri, penjudi atau kriminal lainnya...
Ketika uang itu diberikan pada mu... Dia ikhlas memberikannya padamu, dan RELA
MENANGGUNG DOSA UNTUK MU"
"Pengorbanan
seorang PRIA yang kadang tidak diketahui WANITA ini hanya untuk bahan renungan
wanita saja dan memang tidak semua wanita seperti ini koq, ada juga wanita yang
mampu mengerti segala hal yang dilakukan oleh pria untuk dirinya maupun untuk
lingkungannya (anak, saudara, keluarga, teman dll). Banyak hal yang sebenarnya
ingin saya sampaikan pada notes saya kali ini dari sebuah pemikiran sederhana,
tak perlu banyak analogi atau perumpamaan untuk mencoba berinteraksi aktif
dengan kesadaran diri untuk lebih menghargai apa yang dilakukan oleh pasangan
kita, sedikit mengerti dan sedikit menghargai akan terasa lebih berarti dari pada
berusaha keras untuk membalas semua itu.
Indahnya
berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam
revolusi cinta
NB : Kadang
hal kecil dan terasa tidak penting itulah yang menjadi sumber penderitaan dan
beban.
No comments:
Post a Comment