My Blog List

Friday, January 27, 2017

Ta'aruf Yang Mengesankan


Ta`aruf Yang Mengesankan


Penulis:  Asrhy Alvito
Web: www.muhhamsah.blogspot.com



Ada seorang pemuda yang shalih, berpendidikan, dan sangat tampan. Namun, ia belum juga menemukan tambatan hatinya. Setiap harinya, orang tuanya telah menekankan padanya agar ia secepatnya menikah. Akan tetapi, dari sekian banyak wanita yang ditawarkan orang tuanya, tidak satu pun yang ia terima. Akhirnya orang tuanya berfikir bahwa anaknya telah memiliki calonnya sendiri.

Pemuda tersebut menginginkan seorang gadis yang shalihah dan juga berilmu. Bertolak dari hal itu di suatu malam orang tuanya mengatur rencana pertemuan antara pemuda itu dengan seorang gadis yang sesuai dengan kriterianya tersebut. Pemuda itu bersama kedua orang tuanya mengunjungi rumah gadis itu untuk melakukan ta`aruf. 

Singkat cerita, mereka telah tiba di rumah gadis itu. Kedua orang tua mereka saling bercengkrama satu sama lain. Untuk lebih saling mengenal, kedua muda - mudi itu diperkenankan saling bertanya. Dan orang tua mereka pun meninggalkan mereka di ruang tamu tersebut.  Pemuda itu pun mempersilahkan wanita tersebut untuk bertanya terlebih dahulu.

Si gadis mulai bertanya pada pemuda itu dengan begitu banyak pertanyaan, mulai dari hidupnya, pendidikannya, pergaulannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, ganya hidupnya, kesenangannya, hiburannya, sampai pada pengalaman - pengalaman yang pernah ia alami.

Pemuda tersebut menjawab semua pertanyaan itu tanpa merasa lelah dan dengan tutur kata yang baik. Tak terasa telah lebih waktu satu jam dihabiskan si gadis untuk menanyai pemuda itu, dan si gadis pun tersenyum - senyum sendiri mendengar semua jawaban dari pertanyaannya terhadap pemuda itu. Lalu si gadis berkata, " apakah kamu punya pertanyaan yang ingin diajukan padaku ? "

Pemuda itu berkata, " Ya, saya memiliki 3 pertanyaan untukmu.. "

Si gadis berfikir sambil kesenangan, " wow, dia hanya ingin bertanya 3 pertanyaan padaku,..hmm... aku akan menjawab semuanya"

Pertanyaan pertama pemuda itu adalah ,

Pertanyaan pertama, " Siapakah yang paling kamu cintai di dunia ini ? "

Si gadis menjawab, " Ini adalah pertanyaan yang mudah , ibuku.." , lalu dia pun tersenyum.

Pertanyaan kedua , ia bertanya , " Kamu kan tadi bilang kamu banyak membaca al qur`an, bisakah kamu ceritakan padaku tentang makna satu surat saja dari sekian banyak surat yang sudah kamu baca ? "

Mendengar hal ini, sontak wajah wanita itu pun memerah, dan terlihat rona malu di parasnya. Kemudian ia berkata, " aku gak bisa.. aku memang membaca al qur`an, tapi aku tidak sempat mentadabburinya, karena aku selalu sibuk." 

Pertanyaan ketiga, pemuda itu berkata, " Banyak wanita yang telah mendekatiku untuk mengajakku menikah, dan mereka jauh lebih cantik dari kamu, lantas menurut kamu apa alasan masuk akal bagiku sehingga aku harus memilihmu sebagai pendamping hidupku ? "

Mendengar pertanyaan tersebut, tiba - tiba saja wanita itu marah besar, lalu berlari menuju orang tuanya, dan berkata, " Aku tidak mau menikahi pria itu ! Dia telah menghina kecantikanku dan kecerdasanku !"

Menanggapi hal tersebut, akhirnya orang tua pemuda itu juga ikut memarahi pemuda itu, dan berkata, " Tahukah kamu apa yang telah kamu lakukan ? Dia adalah seorang wanita dari keluarga baik -baik dan menurut kami dia juga telah masuk dalam kriteria wanita yang kamu inginkan." " Memangnya hal apa yang kamu tanyakan padanya, sehingga gadis itu bisa marah padamu ? " Tanya orang tuanya.

Pemuda itu berkata, " Pertama, saya bertanya padanya, Siapakah yang paling kamu cintai di dunia ini ? Lalu ia berkata, ibunya "

"Lantas, apa yang salah dengan hal itu" tanya orang tuanya. 

Pemuda itu berkata , Bukankah rasulullah bersabda, " Tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga Allah dan rasulNya lebih dia cintai daripada selainnya" ( HR. Ahmad )

Jika gadis itu mencintai Allah dan rasululNya lebih dari siapapun, maka dia juga akan mencintai, menghormati dan akan tetap setia kepadaku, sebab cinta itu akan abadi jika didasarkan pada kecintaan pada Allah dan rasulNya. Cinta itu bukan hanya sekedar nafsu belaka. 

Setelah itu saya bertanya lagi kepadanya, " kamu kan banyak membaca al qur`an, bisakah kamu ceritakan padaku tentang makna satu surat saja di dalam al qur`an ?

Kemudia gadis itu bilang, " saya tidak punya waktu untuk itu ". Lantas aku berfikir, bukankah ulama telah berkata bahwa semua orang itu hakikatnya mati, kecuali yang berilmu ? " Sebagaimana Allah berfirman, “Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian Kami hidupkan dia dan Kami berikan cahaya terang kepadanya, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari (kegelapan) tersebut? Demikianlah Kami menjadikan orang kafir itu memandang baik apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’âm: 122)

"Dia telah hidup selama 20 tahun, namun ia tidak dapat memanfaatkan waktunya untuk menuntut ilmu. Apalah gunanya bagiku menikahi seorang wanita yang tidak tahu akan hak - hak nya, tanggung jawabnya, dan apakah yang kelak akan ia ajarkan pada anak - anakku, padahal seorang ibu itu adalah madrasah terbaik bagi anak - anaknya ! "

Pertanyaan ketiga, saya berkata kepadanya bahwa banyak perempuan yang lebih cantik dari dia yang telah mendekatiku untuk mengajakku menikah, lantas mengapa aku harus memilih dia ?

Mendengar itu  dia pun langsung saja marah dan bergegas pergi meninggalkan saya. 

Orang tua pemuda itu bertanya, " kenapa kau harus menyatakan pernyataan seperti itu padanya ? 

Pemuda itu berkata, " Aku melakukan hal ini dengan sengaja, untuk menguji kesabarannya. Apakah ia dapat mengendalikan emosinya atau tidak. Ternyata ia sama sekali tidak dapat mengendalikan emosinya. 

Bukankah telah diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.”(HR. Bukhari). 

Rasulullah melarang marah, karena kemarahan itu berasal dari syaitan.

Jika seorang wanita tidak bisa mengendalikan kemarahnnya pada seseorang yang baru ia temui, yang seharusnya ia menampakkan sifat rahmah dan santunnya, bagaimana mungkin ia dapat mengontrol amarahnya terhadap suaminya, yang mungkin telah ia anggap sebagai seseorang yang telah " biasa " baginya ? 


Nah, begitulah sekelumit cerita tentang ketegasan seorang pemuda dalam mencari pasangan hidupnya. Semoga Allah memudahkan kita mencari pasangan hidup yang dapat mengingatkan kita di kala lalai dan menasehati kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla demi mengharap keridhaanNya.

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system