Kekasih Terakhirku, kisah seorang wanita yang sangat berkorban untuk
kekasihnya
Kekasih
Terakhirku
Ada seorang wanita yang sangat mencitai seorang pria, akhirnya
keduanyamenjaling hubungan alias berpacaran. Wanita itu sangat mencintai
prianya, ia selalu melakukan apapun untuk membahagiakan kekasinya. Ia rela
berkorban apapun demi kekasihnya itu. Setiap saat ia hanya berfikir apa yang
akan di lakukannya demi kebahagiaan kekasihnya. Pria itupun jiga menyatakan
perasaannya pada wanita itu. Hingga akhirnya terjadi dialog.
P : Kalau aku tiba-tiba aku
menghilang apa yang akan kamu lakukan?
L : Akun akan mencarimu
kemanapun itu, aku akan terus mencarimu hingga aku menemukanmu, aku akan
menunggumu hingga kamu kembali.
P : Kalau aku meninggal?
L : Jangan ngomong gitu, ga
akan mungkin terjadi
P : ayolah jawab, misalnya
saja….
L : aku akan bawa 1 tangkai
bunga mawar, 1 hari, hingga akupun mati…
Waktu berjalan terus
seperti biasanya hingga pada suatu saat wanita itu merasa ada perubahan pada
kekasihnya. Pria yang ia sayangi dan cintai sudah takmemilih rasa yang sama
lagi seperti dulu.
P : Aku sayang kamu
L : …
P : Aku cinta kamu, aku
mohon...
L : Aku ga bisa, aku sudah
tidak mencintaimu…
P : Aku… aku salah apa?
L : Kita gak cocok.
P : Tapi aku salah apa?
L : Aku cinta dia
P : …., Kamu ga tau arti
cinta.
L : aku sudah tak punya
perasaan lagi sama kamu, Pergilah! Cari pria lain.
Mereka akhirnya berpisah,
dan pria itu menjaling hubungan dengan wanita lain. Setiap hari wanita itu
memikirkannya. Semua kenangan, semua pengorbanannya. Dia tidak mengerti apa
yang sudah terjadi, ia merasa tidak adail dengan semua ini. Sampai pada
akhirnya tubuhnya semakin lemah.
Sampai akhirnya ia
memutuskan untuk menghubungi pria itu lagi…
P : akun ingin bicara,
bolahkah kita bertemu sebentar?
L : aku sibuk, ga ada waktu.
P : sebentar saja, aku mohon.
L ; aku ga bisa banyak
kerjaan.
P : …
Ya sudah, kalau begitu,
tapi kalau kamu punya waktu luang kabarian aku yach, akun inin bertemu denganmu
sebentar saja.
L : Liat ntar aja dech.
P ; …
Beberapa minggu kemudian
wanita itu menghubungi pria itu lagi. Hingga pada akhirnya pria itu merasa
kasihan dan memutuskan untuk menemui nya sebentar.
L : ada apa? Apayang ingi
kamu bicarakan.
P : kalau aku meninggal,
apakah kamu masih akan membawakan mawar untukku?
L : ngga.
P : tapi kamu pernah janji.
L : itukan dulu waktu masih
pacaran
P ; kalau begitu, datanglah
bersama kekasihmu, dan bawakan bunga untukku.
L : Hmm…
P : Aku… (sambil menunjukkan
hasil laboratorium dan surat dokter yang berisi bahwa wanita itu didiagnosis
sakit kanker darah).
L : Kamu?, si pria terdiam
dan dan tak mampu berkata-kata.
P : Maaf aku nunjukin itu
bukan karena aku ingin kamu kasihani.
L : …
P : hidupku ga lama lagi
maukah kamu menolongku untuk terakhir kalinya?
L : Aku, ya… (menahan air
mata)
P : ijinkan aku menjadi
kekasihmu untuk terakhir kalinya, berkencanglah denganku sehari saja,setelah
itu aku akan pergi selamanya dari hidupmu, aku tidak akan muncul digadapanmu
lagi, aku tidak akan mengganggu hubunganmu dengannya.
L : …
P : untuk terakhir kalinya,
sebelum aku terbaring dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
L : Baiklah (dengan penuh
rasa kasihan dan linangan air mata).
Mereka berdua berkencang
dan pergi berdua bersama selama sehari. Iapergi ke tempat yang dulu dia datangi
yang memiliki kenangan berdua, tempat dimana ia berbagi senyum dan air mata.
P : bolehkah aku peluk kamu?
L : ya…
(Mereka berlinanga air
mata)
L ; kamu pasti sembuh. Kamu
pasti bisa…
P : Jika tujuan hidupku
melihat kamu bahagia, dan sekarang aku melihatmu bahagia dengannya, bukankah
tujuanku sudah tercapai?
L : maafin aku…
Beberapa bulan kemudian
pria itu berpisah dengan kekasih barunya. Dan dia merindukan wanita yang selama
ini selalu ada untuknya dalam keadaan apapun itu. Namun sayang saat ini wanita
itu sudah tak ada lagi. Pria itu hanya bisa mendatangi makamnya dengan
setangkai mawar setiap hari.